Khutbah, Tabligh, dan Dakwah
Assalamu’alaikum wr. Wb
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya bisa sedikit berbagi pengetahuan saya mengenai apa yang dimaksud khutbah, tabligh dan dakwah dan diharapkan teman teman bisa membedakannya. Ini merupakan tugas saya dahulu ketika masih duduk di bangku SMA. Semoga bisa menambah wawasan dan membantu teman teman. Langsung saja kita ke materinya.
Khutbah
Khutbah, secara bahasa merupakan ceramah atau pidato. Dan sementara itu secara istilah, khutbah merupakan kegiatan ceramah yang disampaikan kepada sejumlah orang Islam dengan syarat dan rukun, baik berupa peringatan, pembelajaran, atau nasihat.
Di dalam syariat Islam, ada berbagai macam khutbah, seperti halnya khutbah jum'at, khutbah Idul Fitri, khutbah Idul Adha, khutbah Istisqa' ataupun khutbah di dalam rangkaian sholat Kusuf dan Khusuf.
Ketika khutbah menjadi salah satu aktivitas ibadah, maka tidak mungkin khutbah ditinggalkan. Jikapun demikian, maka akan membatalkan (tidak sah) ibadah tersebut. Contohnya, apabila salat Jumat dan wukuf tidak ada khutbahnya, maka ibadahnya menjadi tidak sah.
Jadi peranan khutbah di sini menjadi sangat penting, apalagi khutbah menjadi
saran untuk membimbing manusia menuju ke-rida-an Allah Subahanahu Wata’ala.
Khutbah juga memiliki kedudukan Agung dalam Islam sehingga sepatutnya seorang
khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
a. Syarat khatib
1) Islam
2) Ballig
3) Berakal sehat
4) Mengetahui ilmu agama
b. Syarat dua khutbah
1) Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu dhuhur
2) Khatib duduk di antara dua khutbah
3) Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas
4) Tertib
c. Rukun khutbah
1) Membaca hamdallah
2) Membaca syahadatain
3) Membaca shalawat
4) Berwasiat taqwa
5) Membaca ayat al-Qur’ān pada salah satu khutbah
6) Berdoa pada khutbah kedua
d. Sunah khutbah
1) Khatib berdiri ketika khutbah
2) Mengawali khutbah dengan memberi salam
3) Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang
4) Khatib menghadap jamaah ketika khutbah
5) Menertibkan rukun khutbah
6) Membaca surat al-Ikhlās ketika duduk di antara dua khutbah
Tabligh
Tabligh, secara etimologi yakni berasal dari kata ballaga-yuballigu-tabligan yang mempunyai arti menyampaikan. Dan secara terminologi, tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam, baik dari Al-Qur;an maupun hadis yang ditujukan kepada umat manusia. Dan orang yang menyampaikan tabligh, disebut "muballig".
Telah kita ketahui bersama, tablig merupakan salah satu sifat wajib bagi rasul. Itulah sebabnya mengapa Allah Subhanahu Wata’ala sering kali menyebut dalam kitab-Nya bahwa tugas seorang rasul tidak lain hanyalah menyampaikan. Setelah Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam wafat, kebiasaan ini dilanjutkan oleh para sahabatnya, pengikut sahabat (tabi’in) dan pengikut pengikutnya sahabat (tabi’ut tabi’in).
Setelah mereka semua tiada, kita sebagai umat muslim memiliki tanggung jawab
untuk meneruskan kegiatan tabligh tersebut.
Tidak mesti menjadi seorang ulama dahulu, siapapun yang melihat kemungkaran
dimatanya, dan ia mampu menghentikannya maka ia wajib menghentikannya. Bagi
yang mengerti permasalahan agama, ia harus menyampaikannya kepada yang lain
siapa pun mereka, walaupun itu hanya satu ayat.
Dakwah
Dakwah berasal dari bahasa Arab yakni da'a - yad'u - da'watan yang memiliki arti menyeru atau mengajak. Secara istilah, dakwah yaitu kegiatan mengajak seseorang kepada ajaran Islam untuk diamalkan di dalam kehidupan nyata supaya mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, yakni kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dilihat dari bentuk penyampaiannya, dakwah dibagi menjadi 3 yakni :
- Dakwah dengan lisan (kultum, khotbah, atau kajian)
- Dakwah dengan tulisan (menulis buku)
- Dakwah dengan perbuatan (memberi contoh kepada orang lain agar mereka berperilaku dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam)
Dakwah merupakan kewajiban setiap umat Islam. Di antara pentingnya dakwah yang disebutkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam Al Quran antara lain :
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran/3 :104)
Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, serta mendapat rida dari Allah
Subhanahu Wata’ala. Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam mencontohkan dakwah
kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.
Nah, sekian penjelasan saya mengenai khutbah, tabligh, dan dakwah ini. Semoga teman teman mengerti dan terbantu ya. Kalian juga bisa meninggalkan komentar untuk saling memberi kritik dan saran untuk materi materi lainnya.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Komentar
Posting Komentar