Teks Observasi (Bahasa Indonesia) Teks observasi adalah teks yang berisi informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung terhadap suatu objek tertentu. Teks ini disampaikan secara faktual dan objektif untuk tujuan tertentu. Tujuan pembuatan teks observasi antara lain untuk memperoleh data atau informasi yang akurat, mengidentifikasi masalah atau kekurangan pada objek yang diamati, mengambil keputusan yang lebih efektif berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, menemukan suatu cara atau metode tertentu untuk mengatasi permasalahan yang ada, dan sebagainya[1]. Struktur teks observasi terdiri dari pernyataan umum yang berisi keterangan umum tentang objek yang diamati, penjelasan atau deskripsi teks mengenai detail objek, dan kesimpulan. Kesimpulan teks observasi berupa ringkasan umum dari hasil pengamatan yang telah dilakukan[1][2][3][4][6]. Kaidah kebahasaan teks observasi meliputi penggunaan frasa verbal atau kelompok kata kerja yang digunakan untuk membuat klasifikasi, pengg
Birrul Walidain Birrul walidain memiliki arti berbakti kepada kedua orang tua. Berbakti kepada orang tua bisa dilakukan secara lahir maupun batin. Berbakti secara lahir seperti membantu orang tua membersihkan lantai, mencuci piring, bertutur kata yang baik. Lalu, berbakti secara batin seperti mendoakan kedua orang tua agar selalu diberikan kekuatan, umur, dan kemudahan dalam setiap langkah untuk senantiasa menjalani kewajiban sebagai orang tua. Begitu pentingnya kita untuk berbakti kepada orang tua hingga berdasarkan syariat birrul walidain berada di urutan kedua setelah beribadah kepada Allah swt. Ada beberapa ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang birrul walidain ini, salah satunya dalam QS. An-Nis a ayat ke 36 berikut : Dalam ayat tersebut bisa kita ketahui bahwa Allah begitu menegaskan kita untuk senantiasa beribadah kepada Allah swt. dan larangan untuk menyekutukannya. Lalu ditegaskan pula untuk kita agar berbuat baik